Penulis :
Andrew Ho
"Change
is the law of life. And those who look only to the past or present are certain
to miss the future. - Perubahan adalah hukum kehidupan. Bila mereka hanya
melihat masa lalu atau masa sekarang, maka sudah pasti mereka akan kehilangan
masa depan." [John F. Kennedy, Presiden AS ke-35]
Selama ini SWOT Matrix selalu
digunakan dalam analisa untuk strategi perencanaan dan pemasaran. SWOT Matrix
merupakan akronim dari Strengths (kekuatan), Weaknesses
(kelemahan), Opportunities (kesempatan), dan Threats
(ancaman). Metode analisa tersebut lebih menekankan pada faktor kondisi dan
situasi internal, yaitu kekuatan dan kelemahan diri sendiri atau perusahaan
(SW). Setelah itu baru dipelajari dan diperhitungkan faktor external, ancaman
dan kesempatan (OT).
Metode analisa SWOT Matrix
memanfaatkan secara maksimal kekuatan internal berupa sumber daya dan
pengalaman untuk mencapai target. Akan tetapi seiring perubahan kebutuhan
manusia dan pertumbuhan tehnologi yang sudah beralih dari konvensional ke
digital, metode analisa SWOT Matrix tersebut mulai ditinggalkan. Sebab kekuatan
(internal) belum tentu dapat memenuhi peluang pasar dengan baik dan mampu
menghadapi tekanan atau tantangan.
Oleh sebab itu, para perencana dan
pemasar sekarang beralih menggunakan analisa TOWS Matrix. Mereka
terlebih dulu mempelajari dan menginvestigasi peluang faktor-faktor eksternal,
karena dianggap bersifat lebih dinamis dan bersaing. Faktor-faktor
eksternal tersebut di antaranya adalah; cara promosi para pesaing, budaya
konsumen, daya beli masyarakat, nilai rupiah, kebijakan pemerintah, iklim
politik, perubahan sosio ekonomi, profil populasi, gaya hidup, aturan sosial,
perubahan tehnologi, dan lain sebagainya.
Sesudah mendapatkan informasi
eksternal, barulah dilakukan beberapa penyesuaian sampai perbaikan potensi
internal untuk menciptakan peluang menguntungkan. Berdasarkan analisa TOWS
Matix tersebut kemudian dilakukan 4 langkah berikutnya, yaitu;
1. Memaksimalkan potensi atau kekuatan
2. Memastikan kelemahan tidak membebani
usaha atau kemajuan
3. Memaksimalkan peluang yang tersedia
4. Mengantisipasi segala bentuk
tantangan & menyediakan beberapa solusi
Berdasarkan analisa TOWS Matix itu juga dihasilkan 4
strategi pencapaian target, yaitu;
1. SO (Aggressive Strategy):
Menggunakan kekuatan internal untuk mengambil kesempatan yang ada di luar.
2. ST (Diversification strategy):
Menggunakan kekuatan internal untuk menghindari ancaman yang ada di luar.
3. WO (Turn Around) - Menggunakan kesempatan
eksternal yang ada untuk mengurangi kelemahan internal.
4. WT (Defensive strategy) -
Meminimalkan kelemahan dan ancaman yang mungkin ada.
Analisa TOWS Matrix lebih memastikan
kita dapat memperhitungkan dan memanfaatkan dengan baik setiap peluang di luar
untuk peningkatan bisnis. Di saat bersamaan, kita juga dapat mengetahui dan memanfaatkan potensi
internal. Dengan menganalisa eksternal tersebut (TOWS Matrix) kita juga
mampu mengantisipasi tantangan dari setiap perubahan eksternal, bahkan mengubahnya
(tantangan) menjadi peluang baru.
Sedangkan dalam skala gambar yang
lebih kecil, terutama di dunia persaingan bisnis mungkin Anda pernah mendengar
istilah zero sum games, dimana pihak yang kalah sudah pasti
merugi. Strategi saling mengalahkan seperti itu seharusnya sudah harus
ditinggalkan, karena hanya menguras banyak biaya, tenaga, dan pikiran. Strategi
terbaik yang seharusnya kita gunakan adalah memenangkan suatu pertempuran tanpa
ada peperangan.
Strategi tersebut dikenal dengan
pola keluar dari persaingan Lautan Merah (Red Ocean), dan berpindah ke
Lautan Biru (Blue Ocean). Jadi masing-masing pihak bukan berpikir dan
berlaku saling mengalahkan, melainkan berusaha saling mendukung dengan
keunggulan masing-masing untuk mencapai suatu target secara bersama-sama.
Strategi kerjasama seperti itu lebih mampu mendatangkan sinergi positif dan
menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Pada masa sekarang, menjalin kerja
sama dengan pihak lain lebih menjamin kemajuan bisnis. Ada bermacam bentuk
kerja sama baik secara online atau offline, dan salah satunya
adalah membangun jaringan. Siapapun yang mampu menguasai jaringan konsumen,
maka dia pasti akan berhasil dalam bisnisnya.
Berikut ini merupakan beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam menciptakan sebuah tim kerja sama bisnis yang
baik;
1. Menciptakan target pencapaian yang
jelas, sehingga masing-masing individu maupun tim kolektif mengerti peran
masing-masing dan meyakini tak ada agenda atau tujuan tertentu yang
tersembunyi.
2. Masing-masing pihak sama-sama bersikap
konsisten dengan apa yang sudah disepakati, sehingga terbangun rasa saling
percaya.
3. Mempunyai rasa saling ketergantungan
dan saling memiliki.
4. Tidak saling menonjolkan diri
melainkan saling mendukung satu sama lain, terutama ketika sedang menghadapi
tantangan, sehingga tercipta rasa nyaman dalam bekerja.
5. Memiliki tanggung jawab yang tinggi
untuk menjalankan peran masing-masing berdasarkan langkah-langkah bisnis yang
sudah dirancang sebelumnya.
6. Bersikap terbuka dan berusaha
memahami apa yang dirasakan orang lain.
Saya menyimpulkan bahwa TOWS Matrix
merupakan analisa bisnis yang paling menguntungkan untuk menciptakan desain
strategi bisnis. Analisa
TOWS Matrix akan menghasilkan strategi bisnis terbaik jika dikombinasikan
dengan pola kerjasama, dimana satu sama lain saling membangun jaringan bisnis,
saling mengisi dan menerima, serta sama-sama fokus pada bisnis dan tujuan yang
sama.
Strategi bisnis yang dilandasi pola
kerja sama tentunya juga harus memenuhi aturan kerja sama yang baik. Beberapa
aturan kerja sama yang telah saya sebutkan di atas secara garis besar
menekankan pentingnya kredibilitas, untuk menarik minat banyak pihak bekerjasama
dan menciptakan rasa saling percaya yang kuat. Sebagaimana hal tersebut pernah
diungkapkan oleh Walter D. Scott, "Keberhasilan atau kegagalan bisnis
sesungguhnya lebih dipengaruhi oleh sikap mental daripada kapasitas
mental." Tentunya desain strategi bisnis tersebut akan semakin sempurna
jika benar-benar digunakan dalam praktik di lapangan.
0 komentar:
Posting Komentar